You are currently viewing Bencana Banjir mempererat Kerukunan Umat Beragama dan Mengedepankan Moderasi Beragama.

Bencana Banjir mempererat Kerukunan Umat Beragama dan Mengedepankan Moderasi Beragama.

Langkat – Halaman dan teras Gereja Katolik stasi Santo petrus, bengkel suka ramai dijadikan rumah sekolah tempat belajar dan mengajar murid-SD disana yang bangununan sekolahnya hancur terseret banjir.
Seorang guru bernama Dapot Siburian tetap aktif mendampingi dan mengajari murid-muridnya walaupun numpang di gereja atau dibawah tenda-tenda darurat.
Pimpinan gereja khatolik bengkel Toni Kolas Silaholo tidak Keberatan gerejanya di jadikan tempat sementara untuk belajar anak-anak yang terdampak banjir tersebut.

Hal ini sampaikan Desy Nopita seorang relawan Salapian peduli ketika menyampaikan Donasi berupa pakaian sekolah, tas, buku, alat tulis dan ATK lainnya serta bola lampu emergency untuk penerangan juga mie instan dan air mineral dari Posko KUA Salapian Peduli, Minggu (14.12).

FKUB Kabupaten Langkat melalui wakil Sekretaris H. M. Kurnia Amir, S. Sos. I. S. Pd. I, MM yang juga kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Salapian ini mengapresiasi peran para relawan peduli dampak musibah banjir tidak hanya membantu dalam bentuk materi tetapi pendampingan kesabaran keimanan melalui pesan agama, pendampingan psiokolgi anak juga peduli pendidikan anak-anak walau situasi darurat bencana hingga masa pemulihan dari musibah banjir.

Leave a Reply