Stabat – Diundang dalam rangka penguatan kelembagaan Pengawasan Pemilu yang bertujuan untuk mewujudkan lembaga demokrasi yang kokoh sebagai pilar demokrasi serta mewujudkan demokrasi substansial sesuai dengan Perpres No 12 tahun 2025 dan rancangan pembangunan jangka menengah tahun 2025, untuk itu Bawaslu Kabupaten Langkat mengundang para tokoh agama, Ormas, tokoh masyarakat dan civitas akademisi di restoran Stabat seafood, jum’at, 12/9/25.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Langkat yang diwakili oleh Kaban Kesbangpol Langkat, Faisal Badawi,Sos, Kodim 0203 Langkat, Polres Langkat diwakili oleh Kasat intel, Kajari Langkat dan para undangan dari berbagai tokoh pengamat independen pengawas pemilu.
Acara dibuka langsung oleh ketua Bawaslu Kabupaten Langkat Supriadi, SH, tentang penguatan,Pengawasan, perkembangan, dan SDM dari petugas pengawasan dilapangan.
“Bawaslu selama ini hanya bisa memberikan rekomendasi kepada KPU, sejak di terbitkan putusan MK No 104/PUU XXIII/2025, Bawaslu dapat memberikan Keputusan jika terjadi pelanggaran pada pelaksanaan Pemilu. ” sebutnya.
Faisal Badawi membacakan amanat tertulis Bupati Langkat, menyebutkan beberapa poin terpenting dalam pelaksanaan Pemilu antara lain tantangan Pemilu yang akan datang semakin komplek, dinamika politik semakin terbuka, perkembangan IT serta kerawanan sosial dan politik harus mampu kita hadapi untuk itu perlu adanya Sinergi antara Bawaslu sebagai badan pengawasan dan aparat keamanan sebagai penegakkan hukum.
Dr, H, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, S,si, MT, pada paparanya menyampaikan beberapa hal tentang perbaikan pemilu dan Pemerintah dari hasil pemilu legislatif dan tantangan transaksi politik masyarakat, dan diharapkan adanya edukasi politik untuk masyarakat.
“Pengawas pemilu itu harus berintegritas, independen, jujur, dan imparsial”, sebutnya.
Ada beberapa tanya jawab dengan peserta dan narasumber yang dipandu oleh pembawa acara dan diakhiri dengan sesi poto bersama dengan para narasumber.
